Labuhanbatu99.blog – Keputusan yang diambil Dodi Romdani, Kepala Desa Sukamulya, Kecamatan Purwadadi, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, mengejutkan banyak orang. Di saat kebanyakan orang berlomba-lomba mengejar jabatan, ia justru memilih untuk mundur sebagai kepala desa dan kembali menjadi pekerja migran di Jepang. Alasannya? Demi masa depan yang lebih baik dan keinginan kuat untuk merenovasi masjid di desanya.
Gaji Tak Mencukupi, Tawaran Lama dari Jepang Kembali DatangDodi sebelumnya pernah bekerja di Jepang pada tahun 2008-2013. Setelah menjabat sebagai kepala desa selama hampir enam tahun, ia mulai merasa bahwa gajinya sebesar Rp3.250.000 per bulan tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarganya serta mewujudkan impian merenovasi masjid desa.
Kesempatan emas datang ketika mantan atasannya di Jepang menawarinya pekerjaan dengan penghasilan sepuluh kali lipat lebih besar dari gajinya sebagai kepala desa. Tanpa ragu, Dodi mengambil keputusan besar: ia mengundurkan diri dari jabatannya dan siap kembali ke Jepang.
“Saya ingin kehidupan yang lebih baik bagi keluarga dan juga desa saya. Saya pikir, dengan bekerja di Jepang, saya bisa lebih banyak membantu,” ujar Dodi dalam sebuah wawancara.Keputusan yang Berat, Dukungan dan Pro Kontra dari Warga,Langkah Dodi ini tentu tidak mudah.
Banyak warga yang merasa kehilangan sosok pemimpin yang dekat dengan masyarakat. Namun, sebagian besar tetap mendukung keputusannya, terutama setelah mendengar alasan mulianya.
“Kami sedih karena Pak Dodi adalah pemimpin yang baik. Tapi kami juga mengerti bahwa ini keputusan yang terbaik bagi beliau,” ungkap salah satu warga Desa Sukamulya.
Pemkab Ciamis pun telah menerima surat pengunduran dirinya dan akan menunjuk pengganti melalui mekanisme Pergantian Antar Waktu (PAW) agar pemerintahan desa tetap berjalan.
Fenomena #KaburAjaDulu: Banyak yang Ingin Cari Kesempatan di Luar Negeri ,kisah Dodi Romdani menjadi viral dan menarik perhatian banyak orang. Fenomena ini juga dikaitkan dengan tren #KaburAjaDulu, di mana banyak anak muda Indonesia mulai mencari peluang kerja di luar negeri demi kehidupan yang lebih baik.
Keputusan Dodi membuktikan bahwa pengabdian tidak selalu harus melalui jabatan. Kadang, bekerja keras di negeri orang pun bisa menjadi bentuk pengabdian, terutama jika hasilnya bisa kembali untuk membangun kampung halaman.